Mengasah Keterampilan Praktis dan Profesionalisme Melalui Ujian : Pra Assessment Kompetensi Keahlian Farmasi di SMK Al Wafa

SMK Al Wafa terus menunjukkan komitmennya untuk menyediakan pendidikan berkualitas yang relevan dengan kebutuhan industri, dan Ujian Kompetensi Keahlian Farmasi adalah salah satu contoh utamanya. Ujian ini tidak hanya menjadi sarana evaluasi akademis, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam mempersiapkan siswa untuk menjadi tenaga farmasi yang kompeten dan siap terjun ke dunia kerja. Dengan fokus pada pengembangan keterampilan praktis dan profesionalisme, ujian ini membantu membentuk siswa menjadi individu yang siap berkontribusi dalam industri farmasi yang penting.

Ujian Kompetensi Keahlian Farmasi di SMK Al Wafa mempertimbangkan berbagai aspek yang relevan dengan industri farmasi modern. Siswa dievaluasi tidak hanya pada pengetahuan mereka tentang berbagai obat dan prosedur farmasi, tetapi juga pada kemampuan mereka untuk mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam situasi praktis. Dari penanganan obat hingga komunikasi dengan pasien, siswa diajak untuk menunjukkan pemahaman mereka tentang prinsip-prinsip farmasi dan kemampuan mereka dalam menerapkannya dalam situasi nyata.

Selain aspek teknis, Ujian Kompetensi Keahlian Farmasi di SMK Al Wafa juga menekankan profesionalisme dalam praktik farmasi. Siswa dievaluasi pada etika kerja, kemampuan berkomunikasi dengan baik, dan keterampilan manajemen waktu. Ini mencerminkan pentingnya soft skill dalam memastikan bahwa siswa tidak hanya menjadi ahli dalam bidang teknis, tetapi juga menjadi profesional yang dapat diandalkan dalam lingkungan kerja.

Kolaborasi dengan praktisi industri farmasi adalah elemen penting dalam pengembangan Ujian Kompetensi Keahlian Farmasi. Melalui interaksi dengan profesional yang berpengalaman, siswa mendapatkan wawasan tentang praktik terbaik dalam industri, tren terbaru, dan tantangan yang mungkin mereka hadapi setelah lulus. Ini membantu memastikan bahwa kurikulum dan evaluasi tetap relevan dengan perkembangan dalam industri farmasi yang terus berubah.

Dampak dari Ujian Kompetensi Keahlian Farmasi ini tidak hanya terbatas pada penilaian akademis. Ini membantu mempersiapkan siswa untuk menjadi tenaga farmasi yang kompeten dan berpengalaman, siap untuk menghadapi tantangan di dunia kerja. Dengan menekankan keterampilan praktis, profesionalisme, dan kolaborasi, ujian ini membantu membentuk siswa menjadi individu yang siap berkontribusi dalam industri farmasi yang penting bagi kesehatan masyarakat.

PSAJ PRAKTEK : MENYAMBUT BABAK BARU SISWA KELAS 12 SMK AL WAFA

SMK AL WAFA – Masa Penilaian Sumatif Akhir Jenjang memasuki Ujian praktek, ujian yang dilaksakanakan di smk Al Wafa ini dimulai dengan ujian Munaqosah dimana setiap siswa siswi di tes hafalan al-quran juz 30. Munaqosah adalah syarat ujian yang harus di lalui oleh siswa siswi SMK Al Wafa, agar dapat mengikuti ujian ujian ketahap selanjutnya.

Pada PSAJ Praktek kali ini yaitu praktek keagamaan, siswa siswi di tes berbagai jenis kegiatan mulai dari praktek Tata Cara Wudhu dengan tayamum dan media air, Praktek Sholat Fardhu, Praktek sholat jenazah, doa wirid, dan doa doa harian.


Dimana SMK Al Wafa berkomitmen agar setiap siswa siswi Al Wafa mampu untuk melakukan ibadah sholat dengan benar, menjadi insan yang taat terhadap agama.. Karena point inu sangat penting bagi siswa siswi bukan hanya dari segi akademi nya saja namun keagamaan dan spiritualnya juga siswa siswi harus mampu melakukannya.

Secara keseluruhan, Program Praktek Agama di SMK Al Wafa tidak hanya memberikan pengetahuan tentang ajaran agama, tetapi juga membentuk karakter siswa dan mempersiapkan mereka untuk menjadi warga yang berkontribusi dalam masyarakat yang multikultural dan kompleks. Hal ini menunjukkan komitmen SMK Al Wafa dalam memberikan pendidikan yang holistik dan relevan bagi para siswanya, mengakui bahwa pendidikan agama tidak hanya tentang kepercayaan, tetapi juga tentang membentuk kepribadian dan moralitas yang kokoh.

Tadarus Al-Quran di Sekolah Al Wafa: Menghidupkan Tradisi Mencintai Al-Quran

Di tengah gema ayat suci Al-Quran dan aroma harum ilmu yang mengisi udara, Sekolah Al Wafa menjadi ladang subur bagi pembelajaran agama Islam. Terletak di tengah-tengah komunitas yang kental dengan nilai-nilai keagamaan, sekolah ini menjadi tempat di mana para siswa tidak hanya belajar ilmu pengetahuan umum, tetapi juga mendalami serta mengamalkan ajaran Al-Quran.

Mendalami Makna dan Kecantikan Al-Quran

Sekolah Al Wafa bukan sekadar sebuah institusi pendidikan, tetapi juga merupakan pusat pembelajaran agama yang berfokus pada Al-Quran. Setiap harinya, para siswa berkumpul di dalam kelas-kelas untuk mempelajari dan memahami makna ayat-ayat suci Al-Quran. Mulai dari tahap dasar hingga yang lebih mendalam, proses pembelajaran ini didesain agar siswa tidak hanya menghafal, tetapi juga memahami makna serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

Penerapan Nilai-Nilai Al-Quran dalam Kehidupan Sehari-Hari

Pembelajaran di Sekolah Al Wafa tidak berhenti pada tahap teori semata. Para siswa juga diajak untuk menerapkan nilai-nilai Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari akhlak yang mulia, toleransi, hingga kepedulian terhadap sesama, semua nilai-nilai tersebut diambil dari ajaran Al-Quran dan diajarkan secara praktis kepada para siswa. Dengan demikian, sekolah ini tidak hanya menjadi tempat pembelajaran, tetapi juga tempat pembentukan karakter yang berakar pada ajaran Islam.

Upaya Pelestarian Budaya Membaca Al-Quran

Salah satu kegiatan yang menjadi ciri khas di Sekolah Al Wafa adalah kegiatan membaca Al-Quran secara berkala. Setiap pagi sebelum memulai aktivitas belajar, para siswa berkumpul di dalam musala untuk melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran. Hal ini bukan hanya sekedar ritual, tetapi juga upaya untuk melestarikan budaya membaca Al-Quran yang sudah menjadi bagian dari tradisi Islam.

Membangun Generasi Penerus yang Taat Beragama

Di tengah arus modernisasi dan globalisasi, Sekolah Al Wafa berperan penting dalam membangun generasi penerus yang taat beragama. Dengan mengakar pada ajaran Al-Quran, sekolah ini mencetak siswa-siswa yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kepedulian sosial dan keimanan yang kokoh.

Saat Bulan Ramadhan ini kegiatan membaca AL-Quran semakin dipadatkan, selain pagi sebelum memulai Pelajaran saat bulan Ramadhan  kegiatan membaca Al-Quran dilaksanakan setelah sholat Dzuhur berjamaah selama 30 menit, dan selama Bulan Ramadhan ini siswa siswi diharuskan melaporkan progress bacaan yang dibaca dalam bentuk laporan Tadarus Al-Quran agar siswa siswi semakin rajin dalam membaca Al-Quran dan di tanda tangan oleh tiap pendamping Tadarus masing-masing.

Dengan segala upaya dan dedikasi dalam memperkokoh pendidikan agama Islam, Sekolah Al Wafa menjadi pilar penting dalam menjaga dan mengembangkan tradisi membaca Al-Quran. Melalui pendekatan yang holistik, sekolah ini tidak hanya mencetak siswa yang pandai dalam akademik, tetapi juga menjadikan mereka sebagai duta-duta Islam yang siap menghadapi tantangan zaman dengan penuh keyakinan dan keimanan.

SMARTTREN AL Wafa : Membangun Kesadaran Spiritual melalui Kegiatan Keagamaan di Sekolah Al Wafa

SMP dan SMK Al Wafa – Sebagai lembaga pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai agama Islam, Sekolah Al Wafa tidak hanya fokus pada pembelajaran akademis, tetapi juga pada pembinaan spiritual dan moral siswa-siswinya. Dalam upaya mencapai tujuan ini, sekolah ini menggelar berbagai kegiatan keagamaan yang bertujuan untuk memperkuat keimanan dan membangun kesadaran spiritual di kalangan siswa.

Salah satu kegiatan keagamaan yang saat ini dilaksanakan adalah Smarttren yaitu kegiatan selama bulan Ramadhan yang sudah dilaksanakan dari tahun tahun sebelumnya. Kegiatan ini berisi kegiatan keagamaan mulai dari kajian, tadarus, penulisan mushaf Al-Qur’an dan kegiatan keagamaan lainnya.

Pada hari ini tanggal 20 Maret 2024, Sekolah Al Wafa melaksanakan kajian tentang Ilmu Tajwid yang disampaikan oleh Bp Muhammad Solihin, S.Si. namun sebelum masuk dalam materi narasumber juga menyampaikan beberapa point penting yang disampaikan kepada Siswa Siwi  Sekolah Al Wafa yaitu mengenai Al-Qur’an dan Bulan Ramadhan.

Kita semua tahu bahwasanya Al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadhan Dimana Al-Quran ini adalah pedoman hidup manusia yang menjadi Imam, Cahaya, dan Petunjuk manusia dalam hidupnya, sebab jika ia jauh dari pedoman ini maka ia tidak akan bisa menemukan arah tujuan hidup, layaknya benda semua memiliki buku pedoman sama seperti kita manusia. Karena sebaik baiknya manusia adalah manusia yang belajar dan mengajarkan kembali Al-Quran.

Dalam sebuah hadist ada 4 jenis manusia  yang pertama orang yang beriman dan membaca Al-Quran layaknya Buah yang wangi dan enak Ketika dimakan,  kedua orang yang beriman namun tidak membaca Al-Quran seperti buah kurma tidak memiliki bau namun manis Ketika dimakan, ketiga orang munafik yang membaca Al-Quran seumpama bunga bunga yang memiliki wangi semerbak namun pahit Ketika dimakan, dan keempat orang yang munafik dan melalaikan Al-Quran seperti buah yang busuk memiliki wangi yang tidak enak dan rasa yang buruk. Maka sebaik baiknya manusia adalah yang seperti buah yang wangi dan enak dimakan.

Ada satu kata dalam Al-Quran yang selalu menjadi contoh Rosul Ketika mengajarkan Al-Quran kepada umatnya, Dimana kata ini memiliki makna yang mendalam yaitu Alif Lamim Dimana kata ini tidak memiliki arti yang bisa ditemukan oleh manusia bahkan ahli tafsir sekalipun Dimana bahwasanya hanya Allah yang tahu apa yang Allah Firmankan. Akan tetapi meskipun kita tidak tau arti dari kata itu Allah dengan murah hati memberi 10 kali kebaikan dari tiap kata yang kita baca dari Al-Quran. Oleh sebab itu meskipun kita tidak tau arti atau terjemahan dari Al-Quran Allah tetap memberikan Kebaikan kepada manusia yang mau membaca Al-Quran.

Kali ini Siswa Siswi Al Wafa belajar tentang Mad thabi’i atau mad asli yang merupakan konsep dasar dari mad yang ada dalam Al-Quran. Mad thabi’i merupakan kata dalam Al-Quran yang memiliki harakat fathah dan diikuti dengan huruf hijaiyah alif (ا), harakat kasrah tersebut diikuti dengan ya (ي) sukun dan kemudian harakat dhammah diikuti pula dengan waw sukun (و).

Dengan suasana materi yang nyaman membuat materi ini terasa sangat singkat namun dapat dipahami oleh seluruh siswa siswi Al Wafa.

Dengan berbagai kegiatan keagamaan yang diadakan secara rutin dan konsisten, Sekolah Al Wafa berhasil menciptakan lingkungan pendidikan yang membangun kesadaran spiritual dan moral yang tinggi di kalangan siswa-siswinya. Melalui pendekatan yang holistik, sekolah ini tidak hanya bertujuan untuk mencetak siswa yang cerdas secara akademis, tetapi juga siswa yang bertanggung jawab, berakhlak mulia, dan taat pada ajaran agama.