MEMPERERAT CINTA SEKOLAH AL WAFA : BERBAGI DIBULAN SUCI RAMADHAN

Bulan Ramadan selalu menjadi momen yang dinantikan bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selain sebagai bulan penuh berkah dan ampunan, Ramadan juga menjadi waktu yang tepat untuk menunjukkan kasih sayang dan kepedulian kepada sesama. Di Tengah semangat kebersamaan inilah, Sekolah Al-Wafa, sebuah lembaga pendidikan yang berkomitmen pada nilai-nilai kemanusiaan, mengadakan program berbagi sembako sebagai bagian dari aktivitas sosial mereka selama bulan suci Ramadan.

Program ini merupakan wujud nyata dari semangat gotong royong dan kepedulian sosial yang menjadi bagian integral dari budaya di Sekolah Al-Wafa. Dengan menggalang dana dari berbagai pihak, baik itu siswa, orang tua, maupun pihak luar yang tergerak oleh kebaikan, Sekolah Al-Wafa berhasil mengumpulkan dana yang mencukupi untuk membeli sembako bagi mereka yang membutuhkan.

Dalam pelaksanaannya, program berbagi sembako ini melibatkan seluruh komunitas Sekolah Al-Wafa, mulai dari siswa, guru, karyawan, hingga orang tua murid. Mereka bersama-sama melakukan proses pengumpulan, pembelian, dan distribusi sembako kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan, seperti fakir miskin, kaum dhuafa, dan keluarga kurang mampu.

Tidak hanya memberikan sembako secara langsung, satu hari sebelumnya siswa siswi Al Wafa juga melakukan kegiatan berbagi Takjil kepada pengendara di sepanjanga jalan depan sekolah Al Wafa. Kegiatan ini diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi antarwarga. Hal ini bertujuan untuk memberikan nuansa Ramadan yang lebih berarti dan mendalam, di mana kebersamaan dan saling berbagi menjadi inti dari perayaan tersebut.

Selain manfaat langsung bagi penerima bantuan, program ini juga memberikan dampak positif yang besar bagi para pelaku kebaikan sendiri. Para siswa Sekolah Al-Wafa belajar untuk menghargai nikmat yang mereka miliki serta meningkatkan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama. Mereka juga belajar bahwa kebahagiaan sejati terletak pada kemampuan untuk memberikan dan berbagi kepada orang lain.

Dengan demikian, program berbagi sembako yang diadakan oleh Sekolah Al-Wafa bukan hanya sekadar aktivitas amal biasa, tetapi juga merupakan bentuk nyata dari misi mereka untuk membentuk generasi yang memiliki kesadaran sosial tinggi dan memiliki kepekaan terhadap kebutuhan orang lain. Semoga semangat kebaikan ini terus terjaga dan menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk melakukan kebaikan dalam skala yang lebih luas dan berkelanjutan.

PSAJ PRAKTEK : MENYAMBUT BABAK BARU SISWA KELAS 12 SMK AL WAFA

SMK AL WAFA – Masa Penilaian Sumatif Akhir Jenjang memasuki Ujian praktek, ujian yang dilaksakanakan di smk Al Wafa ini dimulai dengan ujian Munaqosah dimana setiap siswa siswi di tes hafalan al-quran juz 30. Munaqosah adalah syarat ujian yang harus di lalui oleh siswa siswi SMK Al Wafa, agar dapat mengikuti ujian ujian ketahap selanjutnya.

Pada PSAJ Praktek kali ini yaitu praktek keagamaan, siswa siswi di tes berbagai jenis kegiatan mulai dari praktek Tata Cara Wudhu dengan tayamum dan media air, Praktek Sholat Fardhu, Praktek sholat jenazah, doa wirid, dan doa doa harian.


Dimana SMK Al Wafa berkomitmen agar setiap siswa siswi Al Wafa mampu untuk melakukan ibadah sholat dengan benar, menjadi insan yang taat terhadap agama.. Karena point inu sangat penting bagi siswa siswi bukan hanya dari segi akademi nya saja namun keagamaan dan spiritualnya juga siswa siswi harus mampu melakukannya.

Secara keseluruhan, Program Praktek Agama di SMK Al Wafa tidak hanya memberikan pengetahuan tentang ajaran agama, tetapi juga membentuk karakter siswa dan mempersiapkan mereka untuk menjadi warga yang berkontribusi dalam masyarakat yang multikultural dan kompleks. Hal ini menunjukkan komitmen SMK Al Wafa dalam memberikan pendidikan yang holistik dan relevan bagi para siswanya, mengakui bahwa pendidikan agama tidak hanya tentang kepercayaan, tetapi juga tentang membentuk kepribadian dan moralitas yang kokoh.

SMARTTREN AL Wafa : Membangun Kesadaran Spiritual melalui Kegiatan Keagamaan di Sekolah Al Wafa

SMP dan SMK Al Wafa – Sebagai lembaga pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai agama Islam, Sekolah Al Wafa tidak hanya fokus pada pembelajaran akademis, tetapi juga pada pembinaan spiritual dan moral siswa-siswinya. Dalam upaya mencapai tujuan ini, sekolah ini menggelar berbagai kegiatan keagamaan yang bertujuan untuk memperkuat keimanan dan membangun kesadaran spiritual di kalangan siswa.

Salah satu kegiatan keagamaan yang saat ini dilaksanakan adalah Smarttren yaitu kegiatan selama bulan Ramadhan yang sudah dilaksanakan dari tahun tahun sebelumnya. Kegiatan ini berisi kegiatan keagamaan mulai dari kajian, tadarus, penulisan mushaf Al-Qur’an dan kegiatan keagamaan lainnya.

Pada hari ini tanggal 20 Maret 2024, Sekolah Al Wafa melaksanakan kajian tentang Ilmu Tajwid yang disampaikan oleh Bp Muhammad Solihin, S.Si. namun sebelum masuk dalam materi narasumber juga menyampaikan beberapa point penting yang disampaikan kepada Siswa Siwi  Sekolah Al Wafa yaitu mengenai Al-Qur’an dan Bulan Ramadhan.

Kita semua tahu bahwasanya Al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadhan Dimana Al-Quran ini adalah pedoman hidup manusia yang menjadi Imam, Cahaya, dan Petunjuk manusia dalam hidupnya, sebab jika ia jauh dari pedoman ini maka ia tidak akan bisa menemukan arah tujuan hidup, layaknya benda semua memiliki buku pedoman sama seperti kita manusia. Karena sebaik baiknya manusia adalah manusia yang belajar dan mengajarkan kembali Al-Quran.

Dalam sebuah hadist ada 4 jenis manusia  yang pertama orang yang beriman dan membaca Al-Quran layaknya Buah yang wangi dan enak Ketika dimakan,  kedua orang yang beriman namun tidak membaca Al-Quran seperti buah kurma tidak memiliki bau namun manis Ketika dimakan, ketiga orang munafik yang membaca Al-Quran seumpama bunga bunga yang memiliki wangi semerbak namun pahit Ketika dimakan, dan keempat orang yang munafik dan melalaikan Al-Quran seperti buah yang busuk memiliki wangi yang tidak enak dan rasa yang buruk. Maka sebaik baiknya manusia adalah yang seperti buah yang wangi dan enak dimakan.

Ada satu kata dalam Al-Quran yang selalu menjadi contoh Rosul Ketika mengajarkan Al-Quran kepada umatnya, Dimana kata ini memiliki makna yang mendalam yaitu Alif Lamim Dimana kata ini tidak memiliki arti yang bisa ditemukan oleh manusia bahkan ahli tafsir sekalipun Dimana bahwasanya hanya Allah yang tahu apa yang Allah Firmankan. Akan tetapi meskipun kita tidak tau arti dari kata itu Allah dengan murah hati memberi 10 kali kebaikan dari tiap kata yang kita baca dari Al-Quran. Oleh sebab itu meskipun kita tidak tau arti atau terjemahan dari Al-Quran Allah tetap memberikan Kebaikan kepada manusia yang mau membaca Al-Quran.

Kali ini Siswa Siswi Al Wafa belajar tentang Mad thabi’i atau mad asli yang merupakan konsep dasar dari mad yang ada dalam Al-Quran. Mad thabi’i merupakan kata dalam Al-Quran yang memiliki harakat fathah dan diikuti dengan huruf hijaiyah alif (ا), harakat kasrah tersebut diikuti dengan ya (ي) sukun dan kemudian harakat dhammah diikuti pula dengan waw sukun (و).

Dengan suasana materi yang nyaman membuat materi ini terasa sangat singkat namun dapat dipahami oleh seluruh siswa siswi Al Wafa.

Dengan berbagai kegiatan keagamaan yang diadakan secara rutin dan konsisten, Sekolah Al Wafa berhasil menciptakan lingkungan pendidikan yang membangun kesadaran spiritual dan moral yang tinggi di kalangan siswa-siswinya. Melalui pendekatan yang holistik, sekolah ini tidak hanya bertujuan untuk mencetak siswa yang cerdas secara akademis, tetapi juga siswa yang bertanggung jawab, berakhlak mulia, dan taat pada ajaran agama.

Penilaian Sumatif Akhir Jenjang ( PSAJ ) : Tantangan Bagi Siswa Kelas 12 SMK Al-Wafa

Pada tanggal 18 Maret 2024, siswa-siswi kelas 12 di SMK Al-Wafa menghadapi momen yang penuh tantangan: Penilaian Sumatif Akhir Jenjang. Ini adalah ujian mereka sebelum melangkah ke tahap selanjutnya dalam perjalanan pendidikan mereka. Dengan hati yang berdebar-debar dan persiapan yang matang, para siswa dan siswi bersiap untuk menghadapi tes yang akan menentukan kemana arah masa depan mereka.

Penilaian Sumatif Akhir Jenjang (PSAJ) merupakan evaluasi akhir yang merangkum pencapaian siswa selama jenjang pendidikan mereka di SMK Al-Wafa. Dengan materi yang mencakup berbagai mata pelajaran yang telah dipelajari selama bertahun-tahun, ujian ini menempatkan siswa-siswi dalam situasi yang menuntut penerapan pengetahuan dan pemahaman mereka dalam bidang-bidang tertentu.

Persiapan untuk Penilaian Sumatif Akhir dimulai jauh sebelum hari ini. Para siswa-siswi telah belajar dengan tekun, mengulang materi, dan mempersiapkan diri secara mental untuk menghadapi tantangan ini. Guru-guru mereka juga memberikan dukungan dan bimbingan, memastikan bahwa siswa-siswi memiliki pemahaman yang kuat tentang materi yang akan diuji.

Ujian ini tidak hanya menilai pengetahuan akademis siswa, tetapi juga kemampuan mereka dalam menerapkan pengetahuan tersebut dalam konteks dunia nyata. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan memungkinkan siswa-siswi untuk menunjukkan pemahaman mereka, kemampuan berpikir kritis, dan keterampilan analitis. Dengan demikian, Penilaian Sumatif Akhir tidak hanya menjadi tolak ukur pencapaian akademis, tetapi juga kecakapan yang akan membantu siswa-siswi dalam karir dan kehidupan mereka di masa depan.

Namun, di balik ketegangan dan kecemasan, ada juga rasa haru dan bangga. Bagi banyak siswa-siswi, Penilaian Sumatif Akhir adalah langkah  mereka sebelum memulai perjalanan baru dalam hidup mereka. Ini adalah momen untuk merenungkan semua perjuangan, pencapaian, dan pertumbuhan yang telah mereka alami selama bertahun-tahun di SMK Al-Wafa. Meskipun ujian ini adalah ujian Akhir, itu juga menandai awal dari babak baru dalam kehidupan mereka.

Bagi banyak siswa-siswi, hasil Penilaian Sumatif Akhir Jenjang akan menjadi faktor penentu untuk langkah selanjutnya dalam pendidikan mereka. Sebagian akan melanjutkan studi di perguruan tinggi atau institusi pendidikan yang lebih tinggi, sementara yang lain mungkin memilih untuk langsung memasuki dunia kerja. Namun, apa pun hasilnya, pengalaman dan pembelajaran yang didapat dari Penilaian Sumatif Akhir akan tetap menjadi bagian berharga dari perjalanan pendidikan mereka.

Seiring dengan berakhirnya ujian, suasana di SMK Al-Wafa dipenuhi dengan campuran perasaan lega, haru, dan harapan. Siswa-siswi meninggalkan ruang ujian dengan perasaan puas karena telah memberikan yang terbaik dari diri mereka. Mereka juga merayakan solidaritas dan dukungan yang mereka rasakan satu sama lain selama proses ini.

Dengan berakhirnya Penilaian Sumatif Akhir Jenjang , siswa-siswi kelas 12 SMK Al-Wafa memasuki babak baru dalam kehidupan mereka. Meskipun ujian telah selesai, perjuangan mereka untuk mencapai impian mereka masih berlanjut. Dengan semangat dan tekad yang kuat, mereka siap menghadapi semua tantangan yang akan datang dan meraih kesuksesan di masa depan.

Pelaksanaan PSAS Akhir Semester Ganjil di SMP & SMK Al Wafa 2023/2024

SMP & SMK Al Wafa –  Penilaian Sumatif Akhir Semester Ganjil (PSAS) Tahun Ajaran 2023/2024 di SMP & SMK Al Wafa Ciwidey Kabupaten Bandung telah dilaksanakan pada tanggal 4-11 Desember 2023.PSAS merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap akhir semester untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik.

Peserta PSAS kali ini adalah seluruh siswa/i SMP & SMK Al Wafa Ciwidey, baik siswa SMP maupun siswa SMK. Metode ujian yang digunakan adalah Computer Based Test (CBT) dengan aplikasi SSA (Smart School Al Wafa).

Proses pelaksanaan PSAS berjalan dengan lancar dan tertib. Peserta ujian telah hadir di ruang ujian tepat waktu dan mengikuti ujian dengan baik. Pengawas ujian juga telah bertugas dengan penuh tanggung jawab.

Hasil PSAS akan diumumkan pada pembagian Rapor kepada orang tua mendatang. Hasil PSAS ini akan digunakan sebagai salah satu dasar untuk menentukan sejauh mana pemahaman peserta didik.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan PSAS :

  • Peserta ujian harus hadir di ruang ujian tepat waktu.
  • Peserta ujian harus membawa kartu ujian dan identitas diri.
  • Peserta ujian harus mematuhi tata tertib ujian.
  • Peserta ujian tidak diizinkan membawa alat komunikasi atau benda-benda lain yang tidak berhubungan dengan ujian.

PSAS merupakan salah satu kegiatan penting dalam proses pembelajaran. Melalui PSAS, peserta didik dapat mengukur sejauh mana pemahaman mereka terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari.

Hasil PSAS juga dapat menjadi masukan bagi guru untuk memperbaiki proses pembelajaran.

Dalam kesempatan ini juga merupakan Pengalaman pertama untuk siswa/i di kelas X SMK dan VII SMP.Semoga Mendapatkan Nilai Terbaik yaa!

Kapolsek Pimpin Upacara Bendera di Sekolah Al Wafa Ciwidey

SMP & SMK Al Wafa  – Pelaksanaan upacara yang rutin dilaksanakan tiap hari Senin bagi para siswa-siswi dari mulai tingkat SD sampai SLTA, bahkan di Instansi Pemerintahan dan Swasta selalu mengadakan upacara bendera atau apel pagi.

Tujuan Upacara tersebut salah satunya untuk menumbuhkan rasa kedisiplinan, rasa patriotisme para siswa-siswi, dan yang paling utamanya menjalin kebersamaan dan silaturahmi sesama siswa.

Seperti halnya pelaksanaan upacara hari Senin di SMP & SMK Al Wafa Ciwidey, kali ini berbeda dari upacara hari Senin biasanya, karena Upacara hari Senin saat ini langsung dipimpin oleh pembina upacara Kapolsek Ciwidey Polres Bandung, AKP Dana Suhenda, S.H. Senin (09/10/2023).

Upacara hari Senin dihadiri oleh kepala sekolah, guru, para staf sekolah serta para peserta upacara siswa-siswi SMP & SMK Al Wafa Ciwidey.

Dalam pelaksanaan upacara Kapolsek Ciwidey, AKP Dana Suhenda, S.H, yang bertindak selaku pembina upacara mengucapkan terima kasihnya kepada Kepala Sekolah Al Wafa Ciwidey, beserta jajarannya, selanjutnya Bapak Kapolsek membacakan amanat pembina upacara yang dibuat langsung oleh Kapolresta Bandung Polda Jabar, Kombespol Kusworo Wibowo S.H., S.I.K., M.H.

Pesan dalam isi amanat nya bisa diambil kesimpulan sebagai berikut :

  1. Mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas kehadiran dan kesempatan untuk mengikuti upacara bendera pada hari Senin.
  2. Mengucapkan terima kasih kepada kepala sekolah, guru, staf pengajar, dan peserta didik yang hadir dalam upacara.
  3. Menggarisbawahi pentingnya kehadiran polisi (POLRI) di sekolah sebagai upaya untuk membangun silaturahmi, memberikan pembinaan, dan mencegah siswa terpengaruh atau terprovokasi oleh tindakan negatif.
  4. Menyampaikan keprihatinan terhadap permasalahan di sekitar dunia pendidikan seperti perkumpulan geng motor, tindakan bullying , dan pengaruh buruk dari media sosial yang dapat merugikan siswa.
  5. Mendorong siswa untuk berperilaku baik, menjauhi hal-hal negatif, dan memanfaatkan media sosial dengan bijak.
  6. Mengingatkan bahwa generasi muda adalah aset bangsa yang harus dijaga, dan peserta didik diharapkan berusaha keras, mengejar mimpi, dan bekerja untuk masa depan yang lebih baik.
  7. Memberikan himbauan kepada peserta didik, guru, dan kepala sekolah, termasuk menghindari kegiatan di luar sekolah yang tidak terkait dengan proses belajar mengajar, berkomunikasi dengan orangtua/wali, dan menjaga lingkungan yang aman dan nyaman.
  8. Menekankan agar peserta didik tidak menggunakan sepeda motor ke sekolah jika belum cukup umur atau belum memiliki SIM.
  9. Menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua yang terlibat dalam pelaksanaan upacara bendera hari itu.
  10. Menutup amanat dengan doa agar Allah senantiasa memberikan bimbingan, kekuatan, dan perlindungan kepada semua dalam pengabdian terbaik kepada bangsa, negara, dan masyarakat.

Dan pada saat setelah upacara selesai ditutup dengan kegiatan foto bersama seluruh Guru, Petugas & Peserta Upacara . Tidak lupa juga Kepala Sekolah SMK Al Wafa Ciwidey menyampaikan bahwa kerjasama yang baik antara sekolah dan Polsek Ciwidey harus terus terjalin dengan baik. Selain itu, kehadiran Kapolsek juga baik bagi siswa karena memberi dampak psikologis bagi siswa untuk lebih disiplin dan tertib.